Selamat datang di blognya Keluarga Besar Teknik Kimia UAD Yogyakarta, semoga bisa menjadi media silaturrahim bagi mahasiswa dan alumni Teknik Kimia UAD.

Kamis, 29 Oktober 2009

The Basic of Safety Rules for Laboratory


Safety regulation that significance and main, which is, while working at a laboratory and specially at chemistry laboratory. At a chemical laboratory, everyone must follow safety regulation because at that laboratory there are many dangerous chemicals substance. But, we can most dodge of accident at laboratory with lab safety equipment that in accordance with laboratory safety.

If works at laboratory, therefore we shall follow the basic of safety rules that exist at laboratory.

  • There are many accidents which happens chemical laboratory happen since fault of men that works at that laboratory. For example deliberated acid substance to their body, their uniform is burnt. Therefore, laboratory coat and safety goggles are advised to ever be been utilized up to works at chemical laboratory.
  • Every substance we use in lab has to be emotionally involved in the company of a material safety data sheet (MSDS). We have to follow the recommendations in support of safety protected utilize and disposal of the substance.
  • Never works something at laboratory by use of mouth because possible we are stoned of the consequences that thing get to cause trouble to our health. Therefore, handle all laboratory apparatus with every consideration.
  • Really necessary for we all what do work at laboratory to know how to utilize equipment that exist at laboratory. We were made compulsory to know safety equipment place this were placed, as extinguisher, cover damps down, eyewash medicine, etc… All students shall give training about that thing.
  • Upon work chemical substance, therefore has available one keep company employs in order not to slip up to that mixing its following one will give effect that really serious.
  • Each chemical substance have character that variably. Chemical substance may not be washed down the drain, but then we shall wash it in the sink.
  • Prohibited for eating and drink at laboratory.
  • Never snuffle or taste substance. Even sniffing of a quantity of dangerous substance is capable of damage yourself. In no doubt substance is invented in the direction of using in a fume hood then done use it at other places.
    ( health-and-safety-jobs.com )

Rabu, 28 Oktober 2009

Lowongan Kerja PT SANYO

PT SANYO Jaya Component Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur komponen elektronik memerlukan beberapa ISO dan SS Engineering Staff.

Adapun kuilifikasi yang dibutuhkan adalah :

  1. Pendidikan Sarjana Teknik Lingkungan, Industri, Kimia dan Fisika (S1).
  2. Usia maksimal 28 tahun
  3. Dapat berbahasa Inggris aktif (lisan dan tulisan)
  4. Dapat mengoperasikan Microsoft Office, visio, ACAD & Engineering Software
  5. Memahami ISO 9001, 14001, TS/16949 & 5S Kaizen
  6. Bersedia ditempatkan di Depok dan Bekasi

Kepada yang berminat silahkan mengirimkan surat lamaran lengkap dengan CV, foto terbaru berwarna (dalam bentuk JPG maks. 200 KB) dan scan ijazah, transkrip nilai dan sertifikat ke alamat e-mail : erwin@cmq.sanyojci.co.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it

Surat lamaran diterima paling lambat tanggal 30 November 2009. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Erwin (021-94997725)

Laboratorium Teknik Kimia Impian


Meiliki laboratorium yang modern seperti gambar di atas merupakan impian perguruan tinggi di Indonesia. Laboratorium Teknik Kimia milik The University of Huddersfield ini menghabiskan biaya sampai setengah juta Pound.

Chemical Engineering


Chemical engineering is the branch of engineering that deals with the application of physical science (e.g. chemistry and physics), and life sciences (e.g. biology, microbiology and biochemistry) with mathematics, to the process of converting raw materials or chemicals into more useful or valuable forms. In addition to producing useful materials, modern chemical engineering is also concerned with pioneering valuable new materials and techniques - such as nanotechnology, fuel cells and biomedical engineering. A person employed in this field is called a chemical engineer. Chemical engineering largely involves the design, improvement and maintenance of processes involving chemical or biological transformations for large-scale manufacture. Chemical engineers ensure the processes are operated safely, sustainably and economically. Chemical engineers in this branch are usually employed under the title of process engineer. A related term with a wider definition is chemical technology.

Selasa, 27 Oktober 2009

Ketika Jagung Pengin Jadi Bahan Bakar


Gambar diatas adalah diagram pembuatan Bioethanol di pabrik Castlerockethanol dengan bahan dasar Jagung. Jagung yang semula dipakai untuk pakan ternak kini mulai bergeser menjadi bahan baku pembuatan Bioetanol. Indonesia yang mempunyai lahan pertanian cukup luas akan lebih baik mulai berpikir untuk memproduksi Bioetanol dalam skala besar.

Biotechnical Production of Alcohol

CE 640 ini adalah sebuah miniplant pembuatan alkohol dengan bahan dasar pati. CE 640 dapat digunakan untuk melakukan eksperimen realistis untuk produksi etanol dari bahan baku berbasis pati seperti kentang. Sistem ini terdiri dari tiga komponen utama: sebuah mash tangki, tangki fermentasi dan unit penyulingan. Alat ini di produksi oleh US DIDACTIC.

Minggu, 25 Oktober 2009

Ujian Masuk UAD

Suasana pelaksanaan ujian masuk UAD 2009 di aula kampus I.

Jumat, 23 Oktober 2009

Harapan Itu Masih Ada...

Palembang, Kompas - Provinsi Sumatera Selatan akan segera mengembangkan kawasan petrokimia berbasis batu bara di Kawasan Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin.

Di kawasan itu akan dibangun pabrik pupuk, pabrik aluminium, pembangkit listrik dengan kapasitas 1.200 megawatt, dan kilang minyak.

Pada tahap awal, akan dibangun rel kereta api jalur ganda ke areal tersebut yang pembangunannya dimulai September 2009.

Semoga saja proyek besar ini segera terrealisir sehingga bisa menampung para sarjana teknik kimia.

Kamis, 22 Oktober 2009

Memahami Informasi Dalam MSDS


Setidaknya ada 8 informasi penting yang ada dalam MSDS. Mari kita bahas satu persatu.

Bagian-1 Identifikasi Bahan
Pada bagian ini disajikan informasi mengenai nama dagang dan sinonim dari bahan kimia yang dimaksud. Termasuk di dalamnya adalah rumus molekul dan data perusahaan pembuatnya beserta alamat dan nomor telepon penting yang dapat dihubungi.

Bagian-2 Komposisi Bahan Kimia
Persentase masing-masing komponen bahan kimia B3 disajikan di bagian ini, dengan konsentrasi terendah sama dengan atau lebih dari 1%. Atau minimum 0.1% untuk bahan kimia karsinogek atau penyebab kanker.

Bagian-3 Sifat Fisika dan Kimia
Sifat fisika dan kimia yang ditampilkan dalam MSDS antara lain warna dan bau, titik didih, tekanan uap, densitas dan kelarutan.

Bagian-4 Data Potensi Kebakaran dan Ledakan
Bagian ini berisikan informasi mengenai potensi bahaya kebakaran dari bahan kimia B3, serta hal-hal yang perlu diperhatikan manakala terjadi kebakaran. Informasi tersebut diantaranya adalah flash point, jenis pemadam kebakaran yang tepat dan prosedur penanganan kebakaran.

Bagian-5 Data Potensi Bahaya Terhadap Kesehatan
Di dalamnya dijelaskan mengenai pengaruh paparan atau exposure bahan kimia B3 terhadap kesehatan, beserta tanda dan gejala bila terkena paparannya. Selain itu, dijelaskan pula cara bahan kimia tersebut kontak dengan tubuh (kontak dengan kulit, terhirup, tertelan, terciprat,dan lain-lain) dan target organ tubuh yang paling rentan terkena dampak negatifnya.

Bagian-6 Data Reaktifitas
Bagian ini menjelaskan tentang tingkat reaktifitas suatu bahan kimia berbahaya bila tercampur dengan bahan kimia lain, atau bila disimpan di dalam tempatyang tidak sesuai.

Bagian-7 Prosedur Penanganan Tumpahan, Kebocoran dan Limbah
Bagian ini berisikan informasi tentang peralatan yang tepat untuk digunakan dan prosedur atau tata cara apabila terjadi tumpahan atau kebocoran. Selain itu, dijelaskan pula mengenai tata cara pembuangan limbah bahan kimia berbahayadan hal-hal yang perlu diperhatikan selama penanganan dan penyimpanan.

Bagian-8 Tindakan Pengendalian Untuk Mengurangi Bahaya
Bagian ini berisikan informasi mengenai tindakan-tindakan pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya, seperti penyediaan sarana ventilasi, prosedur kerja yang aman dan alat pelindung diri yang sesuai.

Mengenal MSDS


Ketika membaca dokumen MSDS atau Lembar Keselamatan Bahan, maka akan kita temukan banyak sekali istilah. Pemahaman yang baik tentang istilah-istilah tersebut adalah kunci memahami MSDS secara paripurna.

Autoignition temperature: temperatur minimum yang diperlukan bahan untuk terbakar, ketika bahan tersebut dipanaskan.

Acute effect: pengaruh yang merugikan dengan gejala hebat, datangnya tiba-tiba dan berkembang dengan cepat.

ACGIH: American Conference of Governmental Industrial Hygienists.

Asphyxiant: uap atau gas yang dapat menyebabkan ketidaksadaran atau kematian, dengan menyebabkan kurang oksigen (mati lemas).

Boiling point: temperatur dimana suatu cairan berubah menjadi fasa uap pada tekanan tertentu.

C atau Ceiling: batas paparan maksimum senyawa yang ada di udara, yang diperbolehkan bagi manusia atau batasan yang tidak boleh dilewati walau hanya sesaat.

Carcinogen: bahan atau material yang dapat menyebabkan kanker pada mamalia.

C.A.S: Chemical Abstract Service adalah organisasi yang mengindeks informasi bahan kimia, dengan memberikan nomor spesifik tertentu.

CHEMTREC: Chemical Transportation Emergency Center, kantor pusat nasional di Washington DC yang memberikan informasi darurat mengenai bahan kimia tertentu.

Chronic effect: pengaruh buruk pada tubuh manusia atau hewan dengan gejala muncul secara perlahan dalam waktu yang relatif lama dan dapat terjadi secara berulang.

COC: Cleveland Open Cup, salah satu metode pengujian flash point.

Combustible: kelompok cairan yang mudah terbakar dengan temperatur flash point 37.8 C atau lebih.

Decomposition: proses penguraian senyawa atau material (dengan bantuan panas, reaksi kimia, elektrolisis, peluruhan atau proses lainnya) menjadi elemen atau senyawa pembentuknya.

Dermal toxicity: dampak buruk pada kulit akibat terkena paparan bahan atau material tertentu.

Epidemiology: cabang ilmu yang mempelajari tentang penyakit dalam sebuah populasi.

Evaporation rate: laju penguapan dari material tertentu bila dibandingkan dengan laju penguapan material yang sudah diketahui.

Flash point: temperatur dimana suatu cairan akan mengeluarkan cukup uap yang mudah terbakar.

Flammable: kelompok cairan dengan titik flash point di bawah 37.8oC.

General exhaust: sebuah sistem pembuangan polutan-polutan udara yang berada di dalam ruang kerja.

Hazardous material: bahan kimia berbahaya dan beracun (B3).

Incompatible: material yang dapat bereaksi apabila kontak dengan material atau campuran material lain.

Ingestion: masuknya bahan atau material melalui mulut.

Inhalation: menghirup bahan atau material dalam bentuk gas, uap, asap, kabut atau debu.

Irritant: bahan yang dapat menyebabkan radang atau iritasi pada mata, kulit atau saluran pernapasan, apabila terjadi kontak dalam konsentrasi dan waktu paparan tertentu.

LC50: Lethal Concentration50, yaitu konsentrasi bahan di udara, yang berdasarkan test laboratorium diharapkan akan mematikan 50% binatang percobaan. LC50 biasanya dinyatakan dalam satuan mg bahan per kilogram berat badan binatang percobaan.

LD50: Lethal Dosage50, yaitu dosis tunggal bahan, yang berdasarkan test laboratorium diharapkan akan mematikan 50% binatang percobaan. LD50 biasanya dinyatakan dalam satuan mg bahan per kilogram berat badan binatang percobaan.

LEL atau LFL: Lower Explosive Limit atau Lower Flammable Limit, adalah konsentrasi bahan terendah di udara yang akan menimbulkan api ketika ada sumber api.

Melting point: temperatur dimana bahan padatan berubah menjadi fasa cair.

mmpcf: million particle per cubic feet, satuan pengukuran untuk partikel tersuspensi dalam udara.

Mutagen: bahan atau material yang dapat mengubah genetika dari sel hidup.

NRC: National Response Center

NFPA: National Fire Protection Association

NIOSH: National Institute for Occupational Safety and Health. Kantor federal Amerika dimana salah satu aktifitas adalah melakukan tes dan menyertifikasi alat pelindung pernapasan dan merekomendasikan batasan tingkat paparan bahan kimia di tempat kerja.

Olfactory: berhubungan dengan indera penciuman.

Oral: masuk ke dalam tubuh melalui mulut.

Oral toxicity: akibat buruk yang muncul setelah memasukkan bahan atau material tertentu ke dalam tubuh melalui mulut.

OSHA: Occupational Safety and Health Administration

Oxidizer: material atau bahan yang menghasilkan oksigen, yang muncul pada saat terjadi oksidasi (pembakaran) bahan organik.

Oxidizing agent: bahan kimia yang menyebabkan terjadinya suatu reaksi oksidasi.

PEL: Permissible Exposure Limit, batas paparan yang ditetapkan oleh OSHA.

%volatile: Persen volum volatilitas, yaitu persentase cairan atau padatan yang akan menguap pada temperatur ambien atau pada temperatur lain seperti dinyatakan.

PMCC: Pensky Matens Closed Cup, salah satu metode penentuan flash point.

Poison Class A: gas atau cairan yang sangat beracun (menurut DOT), meskipun dalam jumlah yang sangat kecil di udara, seperti phosgene, cyanogens, hydrocyanic acid, nitrogen peroxide.

Poison Class B: cairan, padatan atau semi-padatan beracun selain dari Class A.

Polymerization: reaksi kimia antara satu atau lebih molekul membentuk molekul baru dengan rantai panjang.

ppm: parts per million atau bagian per seribu, misalnya mg/kg.

ppb: parts per billion atau bagian persejuta.

Reactivity: kecenderungan bahan untuk bereaksi dengan bahan lain, dengan mengeluarkan energi.

Reducing agent: bahan kimia pereduksi, kehilangan elektron saat terjadi reaksi atau bereaksi dengan oksigen.

Respiratory system: sistem pernapasan.

Sensitizer: bahan kimia yang menyebabkan reaksi terbatas pada manusia atau binatang percobaan pada paparan awal, akan tetapi dapat menyebabkan efek yang cukup jelas bila terjadi paparan berulang bahkan dampaknya tidak terbatas pada daerah kontak saja.

Stability: kemampuan bahan kimia untuk tidak berubah.

STEL: Short Term Exposure Limit, terminologi dalam ACGIH

TCC: Tag Closed Cup, sebuah metode tes untuk flash point.

Terratogen: bahan kimia yang dapat menyebabkan kegagalan pembentukan janin pada ibu hamil.

TLV: Threshold Limit Value, konsentrasi suatu bahan kimia dalam udara yang tidak menyebabkan efek berarti pada manusia meskipun terpapar secara harian.

TLV-TWA: Time Weighted Average dari TLV, untuk kerja normal 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.

TLV-STEL: konsentrasi maksimum untuk pemaparan selama 15 menit tanpa henti (maksimum 4 kali pemaparan, dimana waktu jeda antaranya adalah 60 menit).

TLV-C: konsentrasi yang tidak boleh terlampui meskipun hanya sesaat.

TOC: Tag Open Cup, sebuah metode tes untuk flash point.

TWA: konsentrasi rata-rata bahan kimia di udara dimana seseorang terkena paparan selama jam kerja normal (8-12 jam).

UEL: Upper Explosive Limit, konsentrasi tertinggi bahan kimia di udara yang akan menyebabkan timbulnya api apabila terdapat sumber api.

Menghitung Pressure Drop

Untuk menghitung pressure drop atau kehilangn tekanan cairan melalui pipa, valve, elbow atau aksesories perpipaan lainnya, kini bisa dilakukan dengan sangat cepat. Tentu saja bagi anda yang telah memiliki software engineering untuk perhitungan pressure drop tentu bukan masalah. Nah, pressure drop calculator yang satu ini bisa digunakan oleh siapa saja. Dan yang penting adalah software ini gratis.
hilang tekanan
Online calculator
yang dimaksud adalah pressure drop calculator yang terdapat di situs www.pressure-drop.com. Dengan memasukkan beberapa besaran input kita bisa langsung mendapatkan hasilnya. Data yang diperlukan antara lain diameter pipa, jenis pipa, panjang pipa, fluida yang mengalir, densitas fluida, laju alir dan temperatur.
sumber : http//industrikimia.com

Pabrik Hidrogen Peroksida di Indonesia


Berikut ini adalah data pabrik hidrogen peroksida yang ada di Indonesia, yang diperoleh dari berbagai sumber tahun 2008.

PT. Peroksida Indonesia Pratama
Lokasi: Cikampek, Jawa Barat
Didirikan tanggal: 28 Oktober 1989
Jumlah pabrik: 1
Kapasitas produksi total: 21.000 ton
Website: www.ptpip.co.id

PT. Degussa Peroxide Indonesia
Lokasi: Cikarang, Jawa Barat
Didirikan tanggal: 10 Desember 1993 (sebelumnya sebagai PT. Risjad Brasali Indonesia)
Jumlah pabrik: 1
Kapasitas produksi total: 48.000 ton
Website: -

PT. Sindopex Perotama
Lokasi: Sidoarjo, Jawa Timur
Didirikan tanggal: August 1988
Jumlah pabrik: 1
Kapasitas produksi total: 18.000 ton
Website: -

PT. Samator Inti Peroksida
Lokasi: Gresik, Jawa Timur
Didirikan tanggal: February 1998
Jumlah pabrik: 1
Kapasitas produksi total: 20.000 ton
Website: -

PT. Asean Aceh Fertilizer
Lokasi: Nangro Aceh Darussalam
Didirikan tanggal:
Jumlah pabrik: 1
Kapasitas produksi total: 12.000 ton
Website:

sumber : http://industrikimia.com

Pabrik Pupuk di Indonesia




Saat ini di
Indonesia terdapat 5 pabrik pupuk urea, semuanya berstatus BUMN. Berikut ini adalah data setiap pabrik pupuk urea tersebut, tentu beserta data kapasitas produksinya masing-masing.

PT. Pupuk Sriwijaya
Lokasi: Palembang, Sumatera Selatan

Didirikan tanggal: 24 Desember 1959
J
umlah pabrik: 4

Kapasitas produksi total: 2.262.000 ton

Website
: http://www.pusri.co.id

PT. Pupuk Iskandar Muda
Lokasi: Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam
Didirikan tanggal: 24 Pebruari 1982
Jumlah pabrik: 2
Kapasitas produksi total: 1.140.000 ton
Website: http://www.pim.co.id

PT. Petrokimia Gresik
Lokasi: Gresik, Jawa Timur
Didirikan tanggal: 10 Juli 1972
Jumlah pabrik: 1
Kapasitas produksi total: 460.000 ton
Website: http://www.petrokimia-gresik.com

PT. Pupuk Kujang
Lokasi: Cikampek, Jawa Barat
Didirikan tanggal: 9 Juni 1975
Jumlah pabrik: 2
Kapasitas produksi total: 1.140.000 ton
Website: http://www.pupuk-kujang.co.id

PT. Pupuk Kaltim
Lokasi: Bontang, Kalimantan Timur

Didirikan tanggal: 7 Desember 1977

Jumlah pabrik: 5

Kapasitas produksi total: 2.980.000 ton

Website:
http://www.pupukkaltim.com

Bersiaplah Jadi Sarjana Teknik Kimia


Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.

Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:
* Neraca massa

* Neraca energi

* Peristiwa perpindahan massa, energi, momentum

* Reaksi kimia

* Termokimia

* Termodinamika


Terdapat pula ilmu-ilmu pendukung yang teknik kimia, antara lain:
* Mekanika fluida

* Ilmu tentang material


Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan dan pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik kimia, antara lain:
* Pengendalian proses kimia

* Instrumentasi

* Perancangan proses kimia

* Penanganan limbah pabrik

* Prosedur keselamatan pabrik kimia

* Evaluasi ekonomi pabrik kimia

* Manajemen proyek

Kupilih Engkau Dengan Hamdalah


Ilmu Kimia (chemistry) adalah ilmu yang menyelidiki sifat dan struktur zat, serta interaksi antara materi-materi penyusun zat. Sehingga ilmu kimia lebih mengeksplor seluk beluk dunia kimia. Selain itu skala kecillah yang ada di Kimia MIPA, yakni lingkungan laboratorium dengan skala gram.

Nah sedangkan teknik kimia (chemical engineering) adalah ilmu yang mempelajari rekayasa untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bisa digunakan untuk keperluan manusia, berlandaskan pengetahuan ilmu kimia. Orang teknik kimia dituntut untuk menghasilkan produk-produk kimia dengan seefesien dan sehemat mungkin. Mengingat untuk menekan pengeluaran industri, namun menghasilkan prduk yang sebanyak namun hemat. Beda dengan Kimia MIPA, orang-orang teknik kimia berfikir dalam skala besar alias skala industri, tidak lagi gram-graman namun hingga satuan ton maupun lebih dari itu. Lulusan Kimia MIPA bisa bekerja di laborarium, sebagai guru atau dosen, atau di bagian Kendali Mutu (Quality Control) di pabrik. Sedangkan Lulusan teknik kimia biasa bekerja di pabrik yang memproduksi barang-barang melalui proses kimia, misalnya di pabrik semen, pupuk, kilang minyak, dan sebagainya. Tapi tidak menutup kemungkina seorang lulusan kimia mipa bisa bekerja layaknya lulusan teknik kimia, begitu pula sebaliknya. Namun mereka harus belajar lagi dengan keras karena bukan keahliannya.

Kenapa Harus Silo


Dalam industri, penanganan bahan dapat diartikan dengan kegiatan penyimpanan dan pemindahan bahan dari bahan baku sampai produk. Penanganan bahan ini sangat penting baik dari segi keselamatan, ekonomi, dan keseragaman operasi. Disinilah Silo akan berperan sebagai tangki penyimpan dalam dunia industri. Jenis dan karakteristik Silo sendiri akan tergantung dari jenis bahan yang akan disimpan. Penanganan bahan tersebut berbeda-beda tergantung jenis dan sifat dari bahan tersebut. Secara umum penanganan bahan dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
  1. Penanganan bahan padat
  2. Penanganan bahan cair, dan
  3. Penanganan gas

Bekal KKN

Mahasiswa diharapkan bisa menularkan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat. Pelatihan Teknologi sederhana seperti pembuatan sabun colek, softener dan lain-lain akan sangat berguna.

Masih boleh koq parkir disini...



Ada 3 kemungkinan mengapa masih saja ada yang parkir di halaman kampus III :
1. kemungkinan pertama : orang yang parkir disini tidak mengerti arti tanda huruf P disilang ( kalau tanda $ dan Rp pasti tau donk..)
2. kemungkinan kedua : petugas yang ngasih Rambu ini juga tidak tahu artinya ( kalau memang benar tidak boleh parkir tentu ada tindakan dari petugas...)
3. kemungkinan ketiga : apakah peraturan itu dibuat memang untuk di langgar???

Rabu, 21 Oktober 2009

Kaprodi Teknik Kimia

Dr. Hj. Dwi Suhartanti, M.Si. dosen Prodi Biologi FMIPA – UAD (sebelah kiri) dan Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Kaprodi Teknik Kimia FTI – UAD (sebelah kanan) menjadi pembicara dalam acara pengabdian masyarakat di Kampung Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul pada Minggu, 28 Juni 2009 di Sekolah Dasar Muhammadiyah Karangkajen IV Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul

Selamat Datang Saudaraku



Selamat datang di kampus 3 bagi mahasiswa baru khususnya Prodi Teknik Kimia. Disinilah kita akan menjadi saudara dan berjuang untuk maju.

Rusunawa Bagi Mahasiswa


Pemerintah melalui Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) siap membangun rusunawa untuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan digelarnya acara ”Pencanganan Pembangunan Rusunawa Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan”, Sabtu (27/6) kemarin.

Pemerintah melalui Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) siap membangun rusunawa untuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan digelarnya acara ”Pencanganan Pembangunan Rusunawa Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan”, Sabtu (27/6) kemarin.

Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera), Mohammad Yusuf Asy’ari, dalam sambutannya mengungkapkan pembangunan rusunawa merupakan salah satu amanat berencana pembangunan jangka menengah yang bertujuan mendorong pemenuhan kebutuhan rumah yang layak, sehat, aman, dan terjangkau dengan menitikberatkan pada masyarakat berpendapatan rendah.

"Target yang harus dicapai pemerintah dalam jangka lima tahun, 2005-2009, adalah 60 ribu unit rusunawa. Pembangunan rusunawa oleh Kemenpera itu terutama diperuntukkan bagi pekerja dan mahasiswa," tambahnya lagi.

Rektor UAD Yogyakarta, Drs Kasiyarno M.Hum mengungkapkan, rusunawa mahasiswa yang akan dibangun itu terletak di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul sebagai bagian dari pengembangan kampus.

"Rusunawa mahasiswa itu dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektare, terdiri atas satu twin block bangunan dengan luas lantai total 2.568 meter persegi," katanya.

Pembangunan rusunawa mahasiswa UAD ini terdiri atas empat lantai dengan total tempat hunian 96 unit termasuk satu unit untuk difabel. Setiap unit tempat hunian berukuran 21 meter persegi dan dapat menampung 3-4 mahasiswa. Pembangunan rusunawa mahasiswa ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp9,7 miliar dan waktu pelaksanaan direncanakan selama selesai enam bulan.

Siapa Mau Wisuda

Jumat, 09 Oktober 2009

Siapa Saja Yang Ada Di Dalam Plastik

Dalam artikel yang lalu telah kita kenal jenis kemasan plastik yang aman untuk makanan dan minuman, yaitu jenis plastik No. 1 (PET), No. 2 (HDPE), No. 4 (LDPE), No. 5 (PP). dan jenis kemasan plastik yang tidak aman, yaitu jenis plastik No. 3 (PVC), No. 6 (Polystyrene), dan No. 7 (Polycarbonate).

Pemberian kode nomor dari 1 sampai 7 serta lambang daur ulang pada kemasan plastik tujuan utama sebenarnya adalah untuk memudahkan proses daur ulang (recycle) plastik bekas kemasan tersebut, karena dalam proses daur ulang, plastik bekas kemasan harus di kelompokkan dahulu berdasarkan jenis dan warnanya, atau berdasarkan kode nomornya, namun sayang sekali kenyataan yang ada dilapangan tidak semua plastik kemasan untuk makanan, minuman, obat-obat-an maupun kosmetika mencantumkan kode nomornya, hal ini banyak terjadi juga pada kemasan-kemasan plastik dari produk-produk yang terkenal dari produsen-produsen besar.

Proses daur ulang plastik (recycle) kemasan bekas makanan dan minuman tidak dipakai untuk kemasan makanan dan minuman lagi, melainkan digunakan untuk keperluan lain, plastik kemasan makanan dan minuman sayogianya dibuat dari biji plastik (polymer) yang murni bukan dari hasil daur ulang.

Apakah klasifikasi jenis plastik kedalam katagori aman dan tidak aman untuk kemasan makanan dan minuman itu benar, kalau benar dasar pertimbangannya apa ? Untuk itu kita perlu mengetahui teknologi pembuatan macam-macam jenis plastik.

Plastik adalah suatu produk polymer sintetik, yaitu hasil polimerasi (polycondensation) dari ber-macam-macam monomer tergantung dari jenis plastiknya. Sedangkan monomer sendiri adalah suatu senyawa hydrocarbon tidak jenuh (unsaturated chemical compound), mempunyai ikatan rangkap antar 2 atom carbonnya (double bond chain), umunnya disebut senyawa Alkene atau olefine. Contoh monomer misalnya : ethylene, propylene.

Senyawa Polymer dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Natural Polymer : contohnya : shellac, amber.

2. Biopolymer : contohnya : protein, DNA, cellulose.

3. Synthetic Polymer : contohnya : plastik, silicones, nylon, polyacrylonitril.

Disini kita hanya akan membahas lebih lanjut plastik yang merupakan synthetic Polymer.

Plastic Polymer dapat dibedakan menjadi 2 golongan :

1. Polyolefins : merupakan hasil polimerasi dari alkene atau olefine,

contoh-contoh Polyolefins :

a. LDPE = Low Density Polyethylene

b. HDPE – High Density Polyethylene

c. PP = Polypropylene

d. PS = Polystyrene

e. PVC = Polyvinyl Chloride

f. PC = Polycarbonate.

g. PTFE = Polytetrafluoroethylene, dikenal sebagai Teflon.

2. Polyester : merupakan hasil polimerasi yang mengandung senyawa

ester didalam rantai utama molekulnya.

contoh-contoh Polyester :

a. PET = Polyethelene Terephthalate

b. PBT = Polybutylene Terephthalate

c. Polyester fabrics.

d. Polyester fibers.

Dalam proses polimerasi (polycondensation) kemungkinan terdapat monomer-monomer yang tidak terikat dalam molekul polymer (makromolekul), sehingga tetap merupakan senyawa-senyawa monomer bebas, yang akan mencemari produk plastik itu sendiri.

Didalam produk plastik terdapat 3 unsur utama , yaitu :

1. Senyawa Polymer ( Polyolefins, Polyester )

2. Bahan additives ( bahan kimia yang ditambahkan untuk

memperbaiki sifat plastik itu sendiri)

3. Cemaran monomer-monomer.

Bahan additives yang dipakai untuk pembuatan plastik sangat beragam dan banyak yang merupakan bahan-bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Bahan additives untuk pembuatan plastik digolongkan berdasarkan fungsi dari Zat Additives tersebut, seperti fungsi-fungsi tersebut dibawah beserta contoh-contoh bahan kimianya :

1. Stabilizer :

a. senyawa-senyawa Lead / Plumbum (timbal) seperti Lead-oxides,

Lead-sulphates, Lead-phosphates, senyawa-senyawa Cadmium

(Cd)

b. senyawa-senyawa Metal-soaps seperti Zn, Ca/Zn, Ba/Zn, Ba/Ca-

stearates.

c. Organic tin compounds (Zn / timah) seperti Dimethyl-tin-

thioglycolate.

2. Palsticizers : Phathalates dan adipates, seperti :

Diethylhexylphthalate (DEHP), Diethylhexyladipate (DEHA),

Dioctylphthalate (DOP)

3. Lubricants : Lead-stearate, stearic-acid, waxes, mineral-oil.

4. Catalysts : Hydrogen-peroxide, Ethyl-chloroformate, Methylethyl-

ketone-peroxide, Antimony-based catalyst yang dipakai dalam

pembuatan PET.

5. Others : zat-zat tambahan lainnya seperti :

a. Pigments : seharusnya dari jenis food grade (FDC).

b. Fillers : Talc, Titanium-dioxide.

c. Bacteriostatics

d. UV radiation absorbers.

e. Antistatic agents.

f. Surfactants.

Setelah mengetahui bahan-bahan apa saja yang kemungkinan besar terkandung dalam bahan plastik kemasan makanan dan minuman yang kita pakai, mengingat beragamnya zat Additives dalam pembuatan bermacam jenis plastik kemasan, sudah selayaknya kita tetap ber-hati-hati dan cermat dalam menggunakannya sebagai kemasan bahan makanan dan minuman, terutama dalam keadaan panas, karena banyak bahan-bahan additives tersebut selain mengandung logam berat, juga kemungkinan mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dan bahan-bahan additives itu dapat migrasi (berpindah) kedalam makanan atau minuman yang dikemas, migrasi dipercepat dengan adanya suhu tinggi.

Sebagai contoh untuk kemasan air minum digunakan berbagai macam jenis plastik sesuai dengan tujuan penggunaan serta sifat jenis plastiknya sendiri, ada yang tidak berwarna (putih transparan), ada pula yang berwarna hijau atau biru transparan, contoh :

a. Plastik No. 1 (PET / PETE) untuk air minum dalam kemasan botol.

b. Plastik No. 5 (PP) untuk air minum dalam kemasan gelas plastik atau cup.

c. Plastik No. 7 (Other) untuk air minum dalam kemasan galon 20 liter.

Untuk tutup gelas plastik / cup dipakai plastik No. 4 (LDPE), sedang untuk tutup botol dan galon dipakai plastik No. 2 (HDPE), umumnya opaque (tidak tembus pandang), ada yang putih opaque, banyak pula yang ditambah bermacam-macam bahan pewarna plastik, kuning, merah, hujau, biru, ungu dsb.

Ada Apa Dengan Plastik

Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel majalah tentang bahaya plastik. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.

Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?

#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.

Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita.

Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.

Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang.

Semoga informasi ini bermanfaat.

http://akuinginhijau.wordpress.com/2008/03/16/hati-hati-dengan-bah...